Film-Series

5 Pelajaran Hidup dari Film The Perks of Being a Wallflower

Afif Dalma Afif Dalma
November 05, 2023
3 Comments
Home
Film-Series
5 Pelajaran Hidup dari Film The Perks of Being a Wallflower
The Perks of Being a Wallflower

The Perks of Being a Wallflower merupakan film drama remaja yang diadaptasi dari novel karangan Stephen Chbosky berjudul sama. Film ini dibintangi oleh beberapa aktor ternama seperti, Logan Herman, Emma Watson, serta Ezra Miller. Adapun kisah dalam film ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Charlie yang punya kepribadian introvert dan pendiam.

Saat memasuki sekolah menengah, Charlie berupaya untuk mendapatkan teman dengan harapan dia mampu bertahan pada masa-masa SMA-nya tersebut. Sayangnya ia masih merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya. Akan tetapi, semua berubah ketika Charlie bertemu dengan Sam dan Patrick.

Film ini tak hanya sekedar menceritakan tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi pada masa remaja saja. Tetapi terdapat juga pelajaran hidup yang bisa kita petik dari kisah Charlie dan teman-temannya. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Penyendiri bukan berarti tak bisa punya teman

Tokoh Charlie dalam film The Perks of Being a Wallflower diperlihatkan punya kepribadian introvert dan sulit bergaul. Meski begitu, setelah berkenalan dengan Sam dan Patrick, ia justru mulai mendapatkan banyak teman. Jika saja Charlie tidak menyapa Patrick saat sedang di stadion, mungkin mereka tidak akan pernah bisa menjadi teman akrab.

Oleh karena itu, jangan segan untuk selalu menyapa orang yang kamu kenal, meskipun hanya sekedar basa-basi. Karena bukan hal yang tak mungkin kalau nantinya orang tersebut justru menjadi akrab denganmu. Terlepas dari sifat introvert yang kamu miliki, asalkan kamu menjadi dirimu sendiri, pasti ada kok orang yang akan menerimamu apa adanya.

2. Masalah serius jangan dipendam, karena bisa mempengaruhi mental

Kepribadian Charlie yang pendiam diakibatkan oleh trauma masa kecilnya. Kejadian itu terus menghantui Charlie sampai dirinya menginjak masa SMA. Setiap kali Charlie mengingat kejadian tersebut, dirinya menjadi lepas kendali. Puncaknya yaitu ketika dia dibawa ke rumah sakit akibat terlalu stress memikirkan masa lalunya tersebut.

Jika saat ini kamu punya problem serupa, sebaiknya kamu ceritakan masalah yang sedang kamu alami kepada orang terdekat, seperti keluarga atau teman. Selain untuk mendapatkan solusi dan jalan keluar, setidaknya menceritakan masalahmu dapat mengurangi beban yang ada dalam dirimu.

3. Pendiam bukan berarti penakut

Pada saat Patrick dipukuli oleh beberapa temannya Brad, Charlie pun langsung bergegas membantu teman baiknya tersebut. Tanpa pikir panjang, ia langsung melayangkan pukulan yang cukup kuat hingga membuat mereka tersungkur. Tak sampai disitu, Charlie juga berkata untuk tidak menyentuh teman-temannya lagi, atau mereka akan dibuat buta.

Dari sini bisa ditarik kesimpulan, bahwa orang yang punya sifat introvert dan pendiam bukan berarti ia penakut. Malahan bisa jadi kalau si pendiam justru merupakan sosok yang paling berani di antara orang-orang pada umumnya.

4. Masalah percintaan juga jangan dipendam, lebih baik jujur sebelum terlambat

Sejak awal cerita, sudah jelas bahwa sosok Charlie jatuh hati kepada Sam. Akan tetapi, ia justru malah berpacaran dengan wanita yang tidak disukainya, yaitu Mary Elizabeth. Charlie menerimanya karena perasaan tidak enak setelah ditembak secara terang-terangan. Tepat setelah mereka lulus SMA, barulah Charlie jujur akan perasaannya terhadap Sam.

Jangan sampai kamu memiliki kisah percintaan yang rumit seperti Charlie. Lebih baik jujur akan perasaanmu yang sesungguhnya, masalah diterima atau tidak pikirkan belakangan saja. Mengutip kata-kata Charlie, kita menerima cinta yang dianggap pantas untuk diri kita.

5. Nikmati kehidupanmu saat ini dengan sepenuh hati

Setelah Charlie menceritakan bahwa ia baru saja sembuh dari depresi, Patrick dan teman-temannya langsung menerima Charlie dengan tangan terbuka. Tentunya hal tersebut menjadi momen kebahagiaan tersendiri bagi Charlie, karena ia berhasil mencapai tujuannya untuk mendapatkan teman di masa SMA. Dan terbukti, bersama Sam dan Patrick, Charlie bisa menikmati kehidupan sekolahnya dengan sepenuh hati.

Menikmati kehidupan ketika sedang dalam masa-masa sulit rasanya memang sulit untuk dilakukan. Tetapi ingat, ada kalanya kita akan kembali teringat dengan momen-momen di masa lalu. Oleh karena itu, nikmati hidupmu saat ini dengan sepenuh hati, supaya nanti kamu bisa menyimpannya sebagai sebuah kenangan yang takkan pernah bisa terlupakan.

Pada akhirnya, pesan moral yang disampaikan dalam film ini memang ditujukan kepada anak-anak remaja yang masih berada di bangku sekolah ataupun kuliah. Meski begitu, banyak juga pelajaran hidup dalam film ini yang bisa diambil dari perspektif orang dewasa.

Blog authors

Afif Dalma
Afif Dalma
I'm a fast learner individual who loves the world of technology include: digital marketing, graphic design, blogging and programming.

3 comments

  1. Ihat Azmi
    Ihat Azmi
    November 04, 2023
    Wahh masuk list nihh seruu kayaknya apalagi ada Emma Watson. Thank you udah review film ini!
  2. Aul Howler's Blog
    Aul Howler's Blog
    March 16, 2022
    Belum nonton padahal fans berat Emma gara-gara harry potter
    Huhuhu

    Awesome story plot ya ini sepertinya
    Jadi pengen nonton juga segeraaaa
    Nanti coba google ah
  3. Ali K
    Ali K
    March 13, 2022
    Belum pernah nonton filmnya, sayang sekali
Berkomentarlah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan sopan :)