Pengetahuan

Sleep Paralysis, Gangguan Ketindihan Disaat Tidur

Afif Dalma Afif Dalma
July 02, 2019
2 Comments
Home
Pengetahuan
Sleep Paralysis, Gangguan Ketindihan Disaat Tidur


Sebagian besar orang pasti pernah mengalami yang namanya ketindihan saat sedang tidur. Dimana mata tiba-tiba mulai terbuka, padahal sedang tidur nyenyak. Anggota tubuh tidak bsia digerakkan sama sekali. Dengan paniknya, kamu mencoba menarik napas dalam-dalam namun seperti tak mampu menghirup udara. Kamu tidak bisa melakukan apapun, dan bahkan mungkin mulai melihat bayangan hitam beringsut di sudut ruangan. Ini bukan mimpi buruk atau keadaan darurat medis, kamu mungkin hanya mengalami ketindihan saat tidur, atau di dunia medis dikenal sebagai sleep paralysis.

Apa sih Ketindihan atau Sleep Paralysis itu?

Ketindihan (Sleep Paralysis) adalah sebuah kondisi yang menyebabkan suatu kejadian atau pengalaman yang tidak diinginkan, biasanya fenomena ketindihan ini terjadi saat kita baru tertidur, sudah terlelap, atau saat terbangun dari tidur. Kita merasa sudah dalam keadaan sadar, namun kita tidak bisa menggerakkan anggota tubuh. Hal ini biasanya terjadi ketika seseorang sedang berada dalam fase antara bangun dan tidur.

Otak mengatakan kepada tubuh bahwa kita masih dalam tahap pergerakan mata yang cepat, rapid eye movement (REM), dan anggota tubuh terasa lumpuh untuk sementara (untuk mencegah terjadinya mimpi secara fisik), denyut jantung dan tekanan darah meningkat, pernapasan pun menjadi lebih tidak teratur. Inilah tahapan dalam tidur di mana mimpi kita menjadi nyata, yang bisa menjelaskan mengapa beberapa orang berhalusinasi.

Apa Penyebab Kita Mengalami Ketindihan?


Fenomena ketindihan membuat kita berhalusinasi, seperti melihat seseorang ada di kamar tidur dan dianggap sebagai sosok makhluk halus. Namun nyatanya fenomena ketindihan (Sleep Paralysis) terjadi karena mekanisme otak dan tubuh tumpang tindih, tidak berjalan selaras saat tidur sehingga menyebabkan kita tersentak bangun di tengah siklus REM. Saat Anda terbangun sebelum siklus REM usai, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih dikondisikan dalam setengah tidur setengah sadar.

Apakah Fenomena ini Berbahaya?

Meskipun fenomena ketindihan merupakan pengalaman yang buruk dan menakutkan, tetapi fenomena ini bukanlah sesuatu yang harus dicemaskan. Fenomena ini tidak berbahaya, Namun jika terlalu sering mengalaminya, ada baiknya untuk konsultasikan dengan dokter agar mereka dapat membantu mengatasinya."

Bagaimana Cara Mengatasinya?


Sebenarnya tidak diperlukan penanganan medis khusus untuk semua orang yang mengalami sleep paralysis . Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah fenomena ini adalah dengan meningkatkan kualitas tidur, seperti memastikan tubuh mendapatkan tidur berkualitas setidaknya 6-8 jam setiap hari, mengatasi stres, mencoba posisi tidur yang baru, serta berkonsultasi dengan dokter jika kondisi ini benar-benar mengganggu.

Blog authors

Afif Dalma
Afif Dalma
I'm a fast learner individual who loves the world of technology include: digital marketing, graphic design, blogging and programming.

2 comments

  1. Adi Pradana
    Adi Pradana
    July 24, 2019
    baru hari minggu kemarin saya mengalami sleep paralysis ini, mw bangun ga bisa, badan ga bisa digerakkan. tapi msh bisa mbatin dalam hati
  2. Paijo
    Paijo
    June 01, 2019
    Tapi pas baca doa kok langsung ilang ya min :(
Berkomentarlah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan sopan :)